I made this widget at MyFlashFetish.com.

Minggu, 05 Februari 2012

COBALAH TIDAK MENGELUH


Di tempatku bekerja ini mungkin yang paling berat yang pernah aku rasakan.  Nasib seorang bawahan yang harus punya pertanggung jawaban. Program ini membuat ku belajar banyak tentang pola piker masyarakat di sekitarku dan yang umumnya ada di kecamatan tempat aku tinggal.

Kadangkala aku sering mengeluh dengan keadaan ini, nasib pekerjaan yang tidak kunjung membaik di Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah khusus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).

Program ini yang masuk di Kecamatan Haruyan pada tahun 2007 (sebelum aku bergabung). Telah banyak membantu masyarakat di desaku bahkan secara luas untuk kecamatan Haruyan ku yang tercinta. Tahun 2009 aku mulai ikut bergabung di Program ini, tentunya dari jabatan seorang sekretaris kemudian sempat jadi bendahara lalu yang terakhir ini aku di percaya untuk menjadi Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Haruyan.

Jabatan ini memang penuh resiko dan tanggung jawab, yha tentunya tidak perlu aku ceritakan mengapa aku ditunjuk jadi Ketua, itu urusan intern yang membuat aku sangat sakit hati untuk mengingatnya, tapi akan ku coba untuk menceritakannya walaupun cuma sedikit saja.

Sebisa mungkin aku tidak mengeluh dengan pekerjaan atau jabatan ini, tapi apalah daya, ku hanya sebagai manusia biasa, berkeluh kesah itu sudah biasa tapi jangan sampai berlarut-larut, mungkin yang kutulis disini cuma sekedar curhat belaka, yang tentunya akan menjadi pembelajaran yang paling berharga. Teman satu kerjaku adalah Lina Muliati dan Syamsul Rahman, dua orang ini ikut berperan penting dalam menjalankan roda aktifitas dalam Unit Pengelola Kegiatan di Kecamatan Haruyan.  Personil kami ini memang kurasa unik, sebab, karena sering gonta ganti personil, aku saja mungkin sudah angkatan ke 4 yang berganti-ganti jabatan. Tidak sama dengan di Kecamatan lain di Hulu Sungai Tengah yang masih tetap dari angkatan pertama saat Program ini masuk di Hulu Sungai Tengah, di Kecamatan haruyan untuk UPK-nya ini terbilang unik seperti yang kusebut tadi, bahkan untuk konsultan atau disebut fasilitator (FK dan FT) di Kecamatan Haruyan sering berganti-ganti, apa penyebabnya?

Bagaimana cara mengubah pola pikir masyarakat di Kecamatan Haruyan bahwa program masyarakat ini telah banyak membantu pembangunan di Desa mereka.  Terkadang kebanyakan masyarakat di Kecamatan Haruyan hanya bisa mengkritik segala kinerja program bahkan kinerja kami sebagai UPK (unit pengelola kegiatan) yang dianggap tidak becus, jadi….! Apa yang mereka inginkan? Apa kah UPK ini akan diganti dengan orang-orang yang bisa dijadikan boneka2 mereka? Yang bisa dengan mudah diatur dari dalam tanpa Petunjuk Teknis yang ada?  Dan apakah program dari pemerintah ini akan berakhir sama dengan program2 terdahulu yang dianggap masyarakat Cuma “DUIT PEMERINTAH”.

Sebuah beban dan tanggung jawab telah aku pikul sebagai Ketua UPK di Kecamatan Haruyan, aku sadar bahwa aku dipilih oleh masyarakat dan untuk masyarakat, tetapi setidaknya meraka mencoba berfikir terbuka dan jangan hanya bisa menyalahkan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar